Ulasan Yelp dan ulasan konsumen di berbagai situs lain seharusnya menjadi panduan yang lebih transparan untuk kualitas berbagai barang dan jasa.
Tetapi sebuah penelitian baru-baru ini oleh para peneliti dari Harvard Business School dan Universitas Boston yang melibatkan ulasan restoran di wilayah Boston menunjukkan sebaliknya. Data yang disajikan oleh para peneliti menunjukkan bahwa sebanyak 16 persen ulasan Yelp mungkin palsu.
$config[code] not foundTerlebih lagi, penulis mengatakan insentif yang dibuat oleh situs ulasan sebenarnya dapat mendorong praktik.
Dalam “Fake It Till You Make It: Reputation, Competition, dan Yelp Review Fraud”, peneliti Michael Luca dari Harvard Business School dan Georgios Zervas dari Boston University menjelaskan (PDF):
“Karena informasi crowdsourced menjadi semakin lazim, demikian juga insentif bagi bisnis untuk memainkan sistem. Temuan kami menunjukkan bahwa pengambilan keputusan yang tidak etis adalah fungsi dari insentif, bukan bisnis yang tidak etis. Organisasi lebih cenderung memainkan sistem ketika mereka menghadapi peningkatan kompetisi dan ketika mereka memiliki reputasi yang buruk atau kurang mapan. "
Bisnis Baru Lebih Tergoda untuk Ulasan Yelp Palsu
Bisnis yang lebih baru atau yang memiliki sedikit ulasan lebih tergoda untuk memalsukannya, demikian kesimpulan penelitian ini. Para peneliti menyebutkan tren bagi bisnis untuk memiliki lebih banyak ulasan positif di awal siklus hidupnya sebagai bukti. Mereka juga menyimpulkan bahwa bisnis yang baru-baru ini menerima ulasan buruk mungkin lebih tergoda untuk berbuat curang.
Sementara Yelp memfilter ulasan yang diidentifikasi mencurigakan menggunakan algoritme berpemilik, pengunjung situs masih dapat melihatnya dengan memecahkan teka-teki "captcha", penelitian ini menjelaskan.
Namun, hukuman bisa keras untuk bisnis yang tertangkap memalsukan ulasan di Yelp atau situs lain.
Misalnya, bisnis yang baru-baru ini terjebak dalam "Operation Clean Turf" akan menghadapi denda gabungan $ 350.000 untuk ulasan palsu. Penyelidikan oleh kantor Kejaksaan Agung New York Eric T. Schneiderman terhadap ulasan Yelp yang diduga palsu dimulai tahun lalu.
Yelp juga baru-baru ini mengajukan gugatan terhadap firma hukum San Diego yang mengklaim perusahaan tersebut mengajukan ulasan Yelp palsu.
Foto Pengawasan melalui Shutterstock
17 Komentar ▼