Keju Muenster terbuat dari susu sapi dan umumnya memiliki rasa ringan dengan tekstur yang halus. Ini memiliki interior putih dengan kulit yang berwarna oranye dari pewarna sayuran. Versi Amerika berumur untuk waktu yang sangat singkat sementara versi Eropa memiliki rasa yang lebih kuat karena penuaan yang lebih besar. Anda biasanya akan menemukan keju Muenster dalam sandwich keju panggang, quesadillas dan tuna meleleh.
Tempelkan susu sapi utuh untuk membunuh sebagian besar bakteri yang mungkin berbahaya bagi manusia. Pasteurisasi adalah proses memanaskan susu untuk waktu dan suhu minimum, biasanya 145 derajat Fahrenheit selama 30 menit. Temperatur yang lebih tinggi berarti waktu pemanasan bisa lebih pendek. Amerika Serikat umumnya mengharuskan semua keju yang akan berusia kurang dari 60 hari (seperti keju Muenster) dibuat dari susu yang dipasteurisasi. Namun, keju Eropa tidak memiliki persyaratan ini.
$config[code] not foundGosok sebagian besar lemak dari susu dan panaskan. Tambahkan rennet dan bakteri. Rennet adalah kompleks enzim yang diproduksi di perut mamalia yang mencerna susu. Bakteri yang digunakan dalam langkah ini telah dikembangkan secara khusus untuk menghasilkan keju Muenster.
Biarkan susu olahan mengental dan potong dadih yang dihasilkan. Tiriskan whey. Whey adalah bagian cair yang mengandung air dan berbagai protein. Masukkan dadih ke dalam cetakan dan diamkan selama 24 jam.
Angkat keju dari cetakan dan gosok dengan garam atau celupkan ke dalam air garam. Ini mencegah permukaan keju terkontaminasi oleh bakteri yang tidak diinginkan. Umur keju Muenster untuk periode awal sekitar tiga minggu.
Selesaikan proses penuaan. Keju Muenster kecil biasanya berumur enam minggu, sedangkan keju yang lebih besar bisa berusia hingga tiga bulan. Cuci keju dengan air garam secara berkala selama periode penuaan. Seperti keju lainnya, bau dan rasa keju Muenster menjadi lebih kuat seiring bertambahnya usia. Potong sebagian kulit untuk menghilangkan garam dan warnai kulit yang tersisa dengan pewarna sayuran oranye.