Membangun tim dengan orang-orang hebat selalu menjadi kunci menuju bisnis yang sukses. Untuk mencapai hal ini, beberapa perusahaan merekrut bintang dari pesaing mereka atau industri serupa di mana keterampilan mereka dapat ditransfer.
Sayangnya, seperti dalam olahraga, ada banyak contoh di mana para superstar bisnis ini yang sukses di satu perusahaan tidak di perusahaan baru mereka. Sebagai contoh, Ron Johnson, Wakil Presiden Ritel Apple, yang merevolusi industri dengan toko-toko Apple, bertahan kurang dari dua tahun ketika ia dirancang oleh JCPenny untuk membalikkan upaya ritel mereka. Marissa Mayer, Wakil Presiden di Google tidak berhasil memandu Yahoo! sebagai Presiden dan CEO-nya. Banyak eksekutif perusahaan besar tidak berhasil ketika mereka memimpin bisnis kecil. Sebenarnya, sembilan tahun saya di IBM tidak melakukan apa pun untuk mempersiapkan saya menjalankan perusahaan sendiri. Ketika profesor Harvard Business School Boris Groysberg melihat talenta “portabilitas” analis keuangan superstar, ia menemukan bahwa 50 persen kinerjanya buruk setahun setelah mereka beralih ke perusahaan lain. Yang lebih mengejutkan, adalah bahwa Groysberg mengatakan bahwa banyak yang tidak pernah berhasil lagi.
$config[code] not foundKaryawan Star sering kali merupakan Produk dari Waktu dan Tempat
Ini terjadi karena kesuksesan di perusahaan tertentu jauh lebih kompleks daripada hanya individu. Jeffrey Pfeffer, seorang profesor perilaku organisasi di Stanford University mengatakan bahwa kinerja seseorang bukan hanya fungsi dari kemampuan mereka, tetapi dari sistem yang mengelilingi mereka. Keberhasilan Superstar adalah tentang proyek tertentu, dengan proses perusahaan, dikelilingi oleh budaya, pada waktu tertentu di pasar. Seseorang dapat menjadi superstar dalam pengaturan tertentu dan itu mungkin tidak dapat ditransfer ke yang baru.
Apa yang Seharusnya Dilakukan Perusahaan?
Pergilah menarik tim terbaik yang ada, tetapi jangan bergantung pada satu superstar untuk membuat perbedaan dalam kinerja perusahaan secara keseluruhan. Berhentilah fokus untuk merekrut dan kemudian membayar banyak uang untuk satu superstar. Bangun lingkungan di mana bakat internal dapat tumbuh untuk meningkatkan kinerja mereka. Ini dilakukan dengan secara aktif melatih dan mendukung tim saat ini. Proses yang kuat akan membuat setiap karyawan lebih efektif.
Studi juga menunjukkan bahwa mempertahankan karyawan beracun dapat lebih mahal daripada pengembalian dari produktivitas tambahan seorang superstar. Pengeluarannya tidak hanya dalam kinerja mereka yang buruk, tetapi bagaimana hal itu dapat menyebar ke tim di sekitar mereka.
Apa kesuksesan dan kegagalan superstar Anda?
Diterbitkan ulang dengan izin. Asli di sini.
Foto Michael Jordan via Shutterstock
Selanjutnya di: Nextiva, Konten Saluran Penerbit 4 Komentar ▼