Seperti pepatah lama, tim hanya sekuat tautan terlemahnya - tetapi Anda juga harus memperhatikan siapa yang ada di puncak. Sebuah organisasi hanya dapat mencapai sebanyak yang diizinkan oleh pemimpinnya, menurut sebuah kolom di situs web lembaga bisnis Six Sigma. Kepemimpinan yang kuat mencakup kemampuan untuk berkomunikasi, memotivasi dan merencanakan secara efektif. Hasil kepemimpinan yang efektif mencakup tim yang lebih kuat dan peningkatan produktivitas.
$config[code] not foundStaf yang Memotivasi
Sebagai orang di puncak piramida, seorang pemimpin bertanggung jawab untuk memastikan semua orang melakukan pekerjaannya dengan cara yang benar. Dengan demikian, salah satu keterampilan kuncinya adalah kemampuan untuk memotivasi orang lain. Tanpa kemampuan ini, timnya tidak akan bekerja sesuai potensinya, yang dapat mengganggu produksi dan biaya uang organisasi.Bagian dari kemampuan untuk memotivasi orang adalah menjadi model peran yang baik dan menetapkan standar kinerja, akuntabilitas, dan perilaku yang tinggi, menurut sebuah kolom oleh pakar pelatihan penjualan Brian Tracy. Hasilnya akan menjadi tim yang berusaha untuk mencapai standar tinggi yang sama.
Visi untuk Masa Depan
Salah satu atribut terpenting seorang pemimpin adalah visi, dan salah satu keterampilan terpenting yang terkait dengan visi adalah kemampuan untuk melihat bidang peluang dan menindaklanjutinya. Melihat ke masa depan adalah sifat yang paling membedakan pemimpin dari yang bukan pemimpin, menurut sebuah artikel oleh pendidik bisnis James M. Kouzes dan Barry Z. Posner di Harvard Business Review. Seorang pemimpin yang sukses adalah sebagian pemimpi yang memasak ide-ide dan sebagian pragmatis yang mengubah ide-ide itu menjadi kenyataan. Dengan rencana yang dijalankan dengan baik, para pemimpin dapat menciptakan pertumbuhan dan kemakmuran bagi organisasi. Dengan visi itu muncul kebutuhan untuk mengkomunikasikan ide-ide dengan cara yang jelas dan berwibawa.
Menangani Krisis
Krisis terjadi bahkan di lingkungan yang paling terencana. Pemimpin yang terampil adalah mereka yang dapat menangani krisis yang tak terhindarkan secara efektif dan cepat. Faktanya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Economic and Political Studies menemukan bahwa kepemimpinan yang kuat selama keadaan darurat meminimalkan dampak, sementara kepemimpinan yang buruk sebenarnya dapat membuat masalah menjadi lebih buruk. Sekali lagi, komunikasi yang baik adalah kuncinya. Dalam studi European Journal, komunikasi yang kuat disebut sebagai keterampilan No. 1 yang diperlukan untuk manajemen krisis.
Semangat Kolaborasi
Keterampilan penting lainnya bagi para pemimpin adalah kemampuan untuk membimbing staf tentang cara melakukan pekerjaan mereka dengan manajemen minimal. Dalam lingkungan bisnis modern, para pemimpin bukanlah tiran yang menyalak. Sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang mendengarkan anggota staf, mengajukan pertanyaan, dan menumbuhkan lingkungan di mana karyawan memiliki alat dan kepercayaan diri untuk berkembang dengan sendirinya saat diperlukan. Para pemimpin menumbuhkan semangat kolaborasi di antara anggota staf mereka. Ini berkontribusi pada semangat kerja yang tinggi dan produktivitas yang lebih besar.