Karakteristik Komunikasi Verbal

Daftar Isi:

Anonim

Banyak hal yang dikomunikasikan dikomunikasikan melalui komunikasi nonverbal. Tetapi isi dari apa yang dikomunikasikan hampir selalu datang melalui komunikasi verbal. Selain kata-kata spesifik yang dipilih, individu berkomunikasi sedikit melalui nada yang mereka gunakan dan juga apakah mereka mematuhi etiket atau tidak.

Media

Komunikasi verbal bersifat tatap muka atau publik. Berkomunikasi tatap muka memungkinkan komunikator bertukar ide bolak-balik secara bebas, sementara berbicara di depan umum memungkinkan pertukaran ide bolak-balik hanya dalam keadaan tertentu, seperti pengaturan ruang kelas atau selama sesi tanya jawab. Namun, untuk menjaga agar informasi mengalir dengan lancar dan jelas antara pembicara dan audiens, aturan harus dinegosiasikan kapan setiap individu dapat berbicara. Komunikasi verbal tidak hanya melibatkan ucapan, karena komunikasi tertulis menyampaikan ide tertentu dan merupakan bagian dari komunikasi verbal.

$config[code] not found

Suara

Saat lahir, setiap orang memiliki kemampuan untuk membuat suara. Beberapa suara tidak ada hubungannya dengan bahasa atau kata-kata, seperti tertawa, menangis dan berteriak. Meskipun demikian, orang dengan bahasa yang berbeda dapat memahami emosi yang dikomunikasikan individu. Emosi dan sikap juga dapat dikomunikasikan melalui nada kata-kata. Orang-orang memiliki kecenderungan untuk menunjukkan perasaan mereka tentang subjek atau audiens melalui nada yang mereka tampilkan. Nada dapat sepenuhnya menggeser makna pernyataan yang diucapkan. Misalnya, jika suatu pernyataan dikatakan dengan sarkastik, yang lain mungkin akan percaya kebalikan dari apa yang dikatakan.

Video Hari Ini

Dibawa ke kamu oleh Sapling Dibawa ke kamu oleh Sapling

Kata-kata

Pada titik tertentu, anak-anak belajar cara memasukkan suara ke dalam kata-kata. Kata-kata adalah suara yang diproduksi sedemikian rupa sehingga orang dapat membedakannya dari suara lain. Tidak semua orang perlu mengetahui arti dari setiap kata, sehingga mereka yang ingin berkomunikasi secara verbal perlu memastikan bahwa mereka yang berbicara mengerti arti kata yang dimaksud.

Bahasa

Bahasa dibuat ketika makna diberikan ke kata-kata. Bahasa tempat seorang anak terpapar adalah bahasa yang diambil anak tersebut. Individu yang ingin berkomunikasi secara verbal dengan orang lain yang berbicara bahasa lain tidak hanya harus mempelajari bahasa tersebut tetapi juga memahami bagaimana kata-kata ini digunakan dalam percakapan umum. Misalnya, seseorang yang belajar bahasa Inggris mungkin tahu bahwa akselerasi adalah sinonim untuk puasa tetapi perlu memahami bahwa akselerasi berarti jenis puasa tertentu di mana seseorang melakukan suatu tindakan lebih cepat dari sebelumnya.

Etiket

Selain pemahaman, budaya yang berbeda memiliki sistem etiket yang menentukan apa yang dikatakan untuk menghindari menyinggung orang lain. Misalnya, pembicara sering menyebut audiens mereka sebagai hadirin sekalian. Dalam komunikasi tatap muka, individu sering menyebut satu sama lain sebagai tuan dan nyonya.