Proyek percontohan, atau studi percontohan, adalah cara yang baik untuk menguji ide, proses atau prototipe sebelum sepenuhnya berinvestasi di dalamnya. Dari sudut pandang penelitian, studi perintis membantu Anda mempraktikkan evaluasi dan strategi eksperimental Anda sebelum melakukan eksperimen penuh. Baik di tempat kerja maupun dalam penelitian, ada beberapa pedoman untuk membantu proyek percontohan Anda menjadi sukses.
Tetapkan tujuan proyek percontohan. Nyatakan dengan jelas apa yang harus dicapai oleh proyek dan aspek apa dari proyek penuh yang ingin Anda periksa. Proyek percontohan secara definisi bukan proyek penuh, jadi ada beberapa faktor dari proyek penuh yang akan ditinggalkan dalam proyek percontohan. Sebagai contoh, pilot dapat berjalan kurang dari waktu proyek penuh. Karena itu, Anda harus menyatakan dengan jelas tujuan pilot dalam batas yang Anda tetapkan untuk itu.
$config[code] not foundTetapkan batas internal pilot. Tetapkan batas waktu, ruang lingkup, peserta, dan faktor lain dari pilot itu sendiri. Proyek percontohan perlu memiliki batasan yang jelas atau proyek dapat lepas kendali dan tidak mencapai tujuan yang ditetapkan untuk itu. Sebagai contoh, pilot dapat bertahan terlalu lama dan menghabiskan terlalu banyak sumber daya jika titik penghentian yang jelas tidak ditetapkan. Langkah ini juga membantu Anda menentukan faktor-faktor apa yang akan Anda periksa dalam uji coba sehingga Anda dapat membuat prediksi tentang proyek lengkap.
Mengantisipasi variabel eksternal pilot. Variabel eksternal adalah faktor di luar kendali Anda. Misalnya, buatlah rencana jika Anda tiba-tiba kehilangan dana untuk itu atau kehilangan peserta dalam penelitian. Anda tidak dapat mengantisipasi semuanya, tetapi memikirkan apa yang paling mungkin terjadi akan membantu Anda bersiap.
Tentukan metode evaluasi yang akan Anda gunakan dalam proyek percontohan. Ada dua jenis evaluasi mendasar yang harus Anda gunakan. Yang pertama adalah evaluasi formatif, yang merupakan penilaian dan strategi pengumpulan data yang terjadi sebelum dan selama proyek percontohan itu sendiri. Yang kedua adalah evaluasi sumatif, yang terjadi setelah proyek selesai. Untuk kedua jenis evaluasi ini, Anda perlu mengartikulasikan faktor-faktor apa yang ingin Anda periksa. Faktor-faktor ini harus secara langsung terkait dengan tujuan yang ditetapkan untuk pilot di awal.
Ringkas semua peserta kunci (atau peneliti). Langkah ini akan membantu Anda memastikan bahwa semua orang mengetahui tujuan dan batasan proyek.
Menjalankan proyek percontohan menggunakan parameter yang ditetapkan dalam fase perencanaan. Kumpulkan data selama uji coba.
Ketika uji coba selesai, analisis data dan tulis ringkasan temuan. Memiliki ringkasan tertulis akan mendokumentasikan proyek dan membantu orang lain menentukan keberhasilan pilot. Dokumentasi juga akan membantu Anda meninjau proyek di masa depan.
Tip
Mendokumentasikan tahap perencanaan akan menambah set data lain untuk Anda di akhir studi.