Peretas Mencuri 160 Juta Nomor Kartu Kredit

Daftar Isi:

Anonim

Ini adalah pengingat lain betapa rapuhnya dunia kita yang terhubung secara digital. Lima orang didakwa Kamis dalam apa yang disebut konspirasi pelanggaran data terbesar yang diketahui. Ini tentu saja yang terbesar yang pernah dituntut di Amerika Serikat.

Dalam pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh Departemen Kehakiman, para pejabat mengklaim empat warga Rusia dan satu warga negara Ukraina terlibat dalam konspirasi global.

$config[code] not found

Bagaimana Mereka Melakukannya

Peretas diduga mengidentifikasi kerentanan dalam database dan malware yang diinstal memungkinkan mereka untuk mendapatkan akses ke data pengguna yang sensitif. Data itu termasuk nama, kata sandi, alat identifikasi dan lebih dari 160 juta nomor kartu kredit.

Penjahat dunia maya menargetkan pengecer besar, pemroses pembayaran, dan lembaga keuangan di seluruh dunia. Kerusakan diperkirakan mencapai ratusan juta dolar. Tiga korban korporat saja melaporkan kerugian gabungan sebesar $ 300 juta.

Kisah Peringatan

Sayangnya, usaha kecil tidak kebal terhadap serangan dunia maya dan kerusakan pada keuangan dan reputasi yang mereka bawa.

Penyedia keamanan internet Symantec melaporkan bahwa bisnis dengan kurang dari 250 karyawan adalah target 31 persen dari serangan dunia maya tahun lalu, naik dari 18 persen tahun sebelumnya.

Itu bisa disebabkan oleh fakta bahwa banyak pemilik usaha kecil percaya bahwa perusahaan mereka tidak cukup besar untuk menarik perhatian para penjahat cyber, sebuah survei Symantec sebelumnya ditemukan.

Foto Peretas melalui Shutterstock

6 Komentar ▼