Hubungan Manajemen & Karyawan di Tempat Kerja

Daftar Isi:

Anonim

Hubungan antara manajer dan karyawan menentukan nada keseluruhan tempat kerja. Hubungan yang buruk menghambat kesuksesan perusahaan dengan menyeret semangat kerja dan membatasi produktivitas, sementara hubungan yang baik melahirkan lingkungan kerja yang positif dan fungsional. Sementara aspek-aspek yang tepat dari hubungan karyawan-pengawas berbeda-beda di tempat kerja, beberapa area biasanya ikut berperan.

Komunikasi Terbuka

Komunikasi yang jelas dan terbuka antara karyawan dan manajemen diperlukan di tempat kerja. Komunikasi yang buruk atau tidak ada dapat menyebabkan tenggat waktu yang terlewat, kebingungan, moral rendah dan sejumlah masalah lainnya. Misalnya, jika penyelia ingin karyawannya menyelesaikan tugas dengan cara tertentu tetapi tidak memberikan instruksi yang jelas, mereka tidak akan tahu apa yang diinginkannya. Karyawan yang merasa seolah-olah tidak memiliki suara dalam hal apa pun atau arahan yang mapan sering merasa diremehkan, yang dapat berkontribusi pada turnover tinggi dan moral yang buruk. Sebaliknya, seorang supervisor yang tidak mendapatkan umpan balik dari karyawannya tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan benar.

$config[code] not found

Tetapkan Batas

Meskipun bersikap ramah di tempat kerja bukanlah hal yang buruk, seseorang dalam manajemen tidak boleh terlibat dalam hubungan dekat dengan karyawan bawahan. Seorang karyawan yang memandang bosnya sebagai teman mungkin tidak mengakui wewenangnya saat diperlukan. Rekan kerja mungkin memandang tindakan positif oleh manajemen terhadap karyawan yang terlalu ramah sebagai tindakan favoritisme, menumbuhkan ketegangan dan semangat kerja yang rendah. Jika hubungan dekat seorang karyawan dan penyelia pergi ke selatan, dampak kejatuhan itu dapat memengaruhi seluruh tempat kerja.

Video Hari Ini

Dibawa ke kamu oleh Sapling Dibawa ke kamu oleh Sapling

Resolusi konflik

Resolusi konflik yang baik antara karyawan dan manajemen diperlukan. Perselisihan yang masih berlangsung antara pekerja dan manajemen memengaruhi semangat kerja, produksi, dan menambah ketegangan di lingkungan kerja. Manajemen harus memiliki proses formal dan informal yang tersedia bagi karyawan untuk menyampaikan keluhan dan mengatasi konflik. Karyawan harus memiliki jalur yang jelas untuk membahas masalah dan manajemen harus bekerja dengan mereka untuk menyelesaikan masalah sesegera mungkin untuk meminimalkan efek pada semangat kerja.

Mendorong Pertumbuhan

Karyawan membutuhkan tujuan untuk dicita-citakan, sebagaimana ditetapkan dan didorong oleh manajemen. Pekerja tanpa jalur kemajuan karier atau suara di perusahaan seringkali tidak merasa termotivasi untuk bergerak melampaui kinerja pekerjaan dasar. Manajemen harus mengembangkan dan membimbing bakat untuk mengembangkan tenaga kerja yang setia dan stabil yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan masa depan.