Komunikasi yang Efektif untuk Administrator Sekolah

Daftar Isi:

Anonim

Administrator sekolah memiliki tantangan menjalankan sekolah, menangani masalah terkait siswa dan mempertahankan staf yang puas. Komunikasi yang efektif sangat penting untuk administrator sekolah agar berhasil dalam pekerjaannya menciptakan dan memelihara lingkungan belajar yang sehat. Mempraktikkan keterampilan komunikasi verbal dan nonverbal dapat sangat meningkatkan aliran organisasi sekolah, yang pada gilirannya memberikan batasan yang aman bagi siswa dan penguatan positif bagi staf.

$config[code] not found

Gunakan Komunikasi Verbal

Gunakan komunikasi verbal dengan siswa dan staf. Selama pertemuan sekolah, administrator sekolah harus menetapkan visi yang jelas untuk badan siswa. Sama seperti seorang ayah atau ibu, administrator harus mendorong siswa dengan kabar baik tentang prestasi dan kerja keras mereka, mengatasi bidang-bidang yang perlu ditingkatkan dan diakhiri dengan kata-kata yang membesarkan hati yang membuat badan siswa menang. Rapat staf harus memiliki perasaan yang serupa, tetapi sedikit lebih langsung dengan forum terbuka untuk umpan balik dari staf. Biarkan staf sekolah menyuarakan pendapat, keprihatinan, dan gagasan mereka. Umpan balik memberikan suara kepada staf.

Gunakan Komunikasi Nonverbal

Pastikan komunikasi verbal dan nonverbal Anda saling melengkapi. Tindakan, kebijakan, dan bahasa tubuh Anda harus mewakili semua pesan yang telah dikomunikasikan dengan benar. Ketika seorang administrator sekolah mengatakan dia akan melakukan sesuatu dan gagal melakukannya, sebuah pesan yang kuat dikirim ke siswa, staf dan orang tua. Pesan nonverbal bertentangan dengan pesan verbal, menyebabkan gangguan dalam komunikasi dan membuat orang membentuk pendapat mereka sendiri. Tetap konsisten untuk menghindari terlihat bingung atau munafik.

Video Hari Ini

Dibawa ke kamu oleh Sapling Dibawa ke kamu oleh Sapling

Terapkan Outlet Tanggapan

Terapkan outlet umpan balik sepanjang tahun ajaran yang memberikan siswa, staf, dan orang tua kemampuan untuk menilai kinerja dan kepuasan sekolah. Buat kuesioner untuk tiga kelompok berbeda (siswa, staf, dan orang tua). Isi kuesioner dengan pernyataan yang dapat dinilai dari 1 hingga 10, dengan 1 sangat tidak setuju dan 10 sangat setuju. Mintalah setiap kelompok mengisi formulir dan mengembalikannya ke administrasi. Hitung skornya dan cari konsistensi di bidang peningkatan dan pencapaian. Atasi masalah-masalah itu dan perkuat kebijakan dan prosedur sekolah.