Teknik Wawancara Psikologis

Daftar Isi:

Anonim

Wawancara psikologis bisa sulit bagi konselor dan klien. Meskipun beberapa klien mungkin menyadari bahwa mereka membutuhkan bantuan dan bersedia berbicara tentang masalah mereka, mereka mungkin kesulitan menemukan kata-kata untuk mengekspresikan diri. Seorang konselor juga mungkin merasa sulit untuk mengajukan pertanyaan yang tepat. Tetapi dengan menggunakan bahasa umum, mendengarkan aktif dan pernyataan reflektif, kedua pihak dapat menaklukkan tugas ini.

$config[code] not found

Bahasa umum

Bahasa umum adalah teknik yang digunakan konselor profesional untuk membuat klien menjadi lebih nyaman dan berbagi perasaan. Konselor menahan diri untuk tidak menggunakan istilah medis teknis yang menjauhkan mereka dari klien mereka dan memilih, sebaliknya, kata-kata yang sama yang digunakan klien untuk mengungkapkan kekhawatiran atau masalah mereka. Misalnya, jika klien menggunakan frasa "mendongkrak" dan bukannya "bermasalah" untuk menggambarkan hubungannya dengan ayahnya, konselor mungkin bertanya, "Apa yang membuat hubungan itu 'didongkrak?'" Ini menciptakan rasa pengertian atau pertunjukan bahwa konselor berusaha memahami klien pada levelnya.

Mendengarkan Aktif

Mendengarkan secara aktif adalah inti dari konseling psikologis, karena konselor belajar lebih banyak dari apa yang dikatakan dan dilakukan klien mereka daripada terus-menerus menyela dengan nasihat profesional. Juga, jika seorang konselor menunjukkan bahwa dia selalu memperhatikan, klien akan lebih bersedia untuk menyampaikan informasi dan perasaan. Tekniknya termasuk mempertahankan kontak mata yang lembut, mengangguk dengan benar, dan menggunakan frasa pendek seperti "Oh, wow" dan "I see" untuk mengekspresikan pemahaman. Selain itu, seorang konselor harus selalu menghindari tampil seolah-olah dia menghakimi melalui kata-kata atau ekspresinya.

Video Hari Ini

Dibawa ke kamu oleh Sapling Dibawa ke kamu oleh Sapling

Pernyataan Reflektif

Membuat pernyataan reflektif adalah teknik lain untuk membantu klien mengekspresikan lebih dari perasaan sejatinya. Biasanya, konselor mengambil waktu untuk berhenti dan membahas beberapa pemikiran yang dibagikan klien. Namun konselor tidak hanya mencerminkan kata-kata; mereka juga mencerminkan pikiran. Misalnya, pernyataan reflektif mungkin terdengar seperti, "Jadi, apa yang Anda katakan adalah bahwa ibumu meninggalkan Anda di taman dan tidak kembali membuat Anda merasa ditinggalkan.", Asalkan "ditinggalkan" adalah kata yang digunakan klien. Ini juga dapat menyampaikan rasa pengertian, yang dapat mendorong klien untuk dengan mudah menjawab lebih banyak pertanyaan. Pengaturan waktu sangat penting dengan teknik ini. Itu tidak dapat dilakukan setelah setiap kalimat, atau konselor dapat mengambil risiko mengganggu aliran kesadaran atau aliran pemikiran yang penting.