Bagaimana Kurangnya Komunikasi Menyebabkan Konflik di Tempat Kerja?

Daftar Isi:

Anonim

Kurangnya komunikasi di tempat kerja dapat menciptakan konflik dalam hubungan antara kolega, rekan kerja, penyelia dan bawahan, anggota tim dan bahkan karyawan dan pelanggan. Ketegangan yang diciptakan dalam hubungan kerja ini pada akhirnya dapat menyebabkan moral kerja yang rendah dan hasil organisasi yang buruk.

Komunikasi Rekan Kerja

Pekerja dalam departemen atau tim kerja bergantung pada komunikasi yang efektif untuk menjaga semua orang pada halaman yang sama dalam melakukan kegiatan bisnis. Karyawan dalam tim kerja manufaktur perlu berkomunikasi tentang tanggung jawab tugas dan waktu produksi. Kurangnya komunikasi dapat menyebabkan kesalahan, salah langkah, keterlambatan dan waktu yang terbuang. Akhirnya, pekerja mulai saling menyalahkan karena komunikasi yang buruk atau tidak mendengarkan.

$config[code] not found

Pengawas dan Bawahan

Bawahan mengandalkan pengawas untuk berkomunikasi baik secara formal maupun informal. Interaksi informal berkontribusi pada pengembangan hubungan, yang membantu melindungi terhadap konflik. Jika manajer tidak mengomunikasikan arahan, penugasan tugas, dan informasi, pekerja dapat membuat kesalahan atau gagal menjalankan tugasnya. Ini dapat menyebabkan konflik antara manajer, yang mengharapkan pekerjaan yang baik, dan karyawan, frustrasi oleh kinerja yang buruk. Manajer juga mengandalkan umpan balik dari karyawan pada kebutuhan dan kemajuan tugas. Pengawas bisa frustrasi dengan karyawan yang gagal memberikan umpan balik tersebut.

Video Hari Ini

Dibawa ke kamu oleh Sapling Dibawa ke kamu oleh Sapling

Komunikasi Antar Departemen

Karyawan dari berbagai departemen dalam suatu organisasi seringkali perlu berkomunikasi dengan baik untuk berkolaborasi dalam proyek dan kegiatan perusahaan. Seorang tenaga penjualan yang tidak memberi tahu manajer gudang tentang pesanan yang dipercepat dapat membuat pekerja jengkel di departemen pergudangan karena serbuan menit terakhir. Karyawan kreatif di perusahaan mungkin frustrasi dengan manajer anggaran atau akuntan jika komunikasi tidak jelas tentang batasan anggaran. Materi iklan dapat mengembangkan desain yang indah yang terlalu mahal untuk dipenuhi, misalnya.

Karyawan-ke-Pelanggan

Konflik juga dapat timbul di tempat kerja ketika karyawan berkomunikasi dengan pelanggan atau klien dengan buruk. Seorang tenaga penjualan bisa marah dengan seorang karyawan pendukung yang menyinggung salah satu pelanggannya, berpotensi membebani biaya penjualan dan komisi di masa depan. Karyawan toko eceran mungkin merasa frustrasi dengan karyawan yang memberi informasi yang salah kepada pelanggan tentang kebijakan toko di telepon atau secara langsung. Komunikasi yang buruk ini dapat menyebabkan pelanggan yang frustasi mengeluarkan perasaan mereka pada kolega yang tidak mengetahui.