Kerja Sama Tim & Konflik

Daftar Isi:

Anonim

Ketika orang-orang bekerja bersama, tim harus memiliki beberapa tingkat kerjasama agar tim dapat mencapai tujuannya. Bahkan, kinerja tim sebagian tergantung pada tingkat kerja sama yang dicapai anggota tim. Hubungan yang bermusuhan di antara anggota tim dapat menyebabkan konflik, yang mengganggu upaya tim untuk mencapai tujuan tertentu. Pada gilirannya, hubungan yang mendukung mengarah pada kolaborasi dan kompromi dan kemungkinan yang lebih besar bahwa anggota tim akan mengelola konflik mereka dan mencapai tujuan mereka.

$config[code] not found

Konflik Antarpribadi

Konflik antarpribadi adalah bagian dari kehidupan organisasi karena anggota tim seringkali memiliki tujuan yang tidak sesuai, dan tuntutan internal atau eksternal mungkin tidak cocok. Ketidaksepakatan mengenai tata letak laporan investor dan argumen mengenai anggaran departemen adalah contoh konflik yang dapat secara negatif mempengaruhi hubungan karyawan atau berfungsi sebagai insentif untuk perubahan dalam cara karyawan mengatasi konflik. Konflik juga muncul karena perbedaan nilai orang. Misalnya, seseorang mungkin menjadi frustrasi jika dia merasa rekan kerja tidak percaya padanya. Konflik juga dapat disebabkan oleh perbedaan gaya kerja atau komunikasi. Misalnya, satu anggota tim dapat menghindari rekan kerja karena cara pekerja yang mengintimidasi atau sombong.

Dampak Konflik Antarpribadi

Tim dibuat dengan harapan bahwa orang akan bekerja secara efektif bersama. Namun, konflik anggota tim dapat menyebabkan ketegangan dan kebingungan tentang peran tim. Konflik juga dapat meningkatkan kecemasan karyawan, mengurangi kepuasan kerja dan merusak hubungan. Akibatnya, konflik memengaruhi kinerja individu dan tim secara negatif, dan menurunkan produktivitas tim. Selain itu, ketegangan tim juga dapat menyebabkan keluhan oleh mereka yang berinteraksi dengan tim.

Video Hari Ini

Dibawa ke kamu oleh Sapling Dibawa ke kamu oleh Sapling

Manajemen Konflik Antarpribadi

Menangani konflik dengan cara yang positif dapat membangun kepercayaan, konsensus, inklusivitas, dan kejujuran di antara anggota tim. Jika Anda mendapatkan pemahaman tentang motivasi anggota tim dan kebijakan perusahaan, Anda dapat mengurangi frekuensi ketidaksepakatan antara anggota kelompok. Misalnya, memahami kebijakan perusahaan tentang promosi karyawan dapat mengurangi kemungkinan karyawan akan tersinggung pada promosi rekan kerja - atau melewatkan promosi itu sendiri. Penting juga untuk menghindari humor etnis, sarkasme, dan ucapan seksis. Sama pentingnya untuk menyatakan penghargaan atas pekerjaan orang lain dan melibatkan orang lain dalam diskusi. Untuk mengatasi konflik kepribadian, anggota tim harus belajar komunikasi tim yang baik, pengambilan keputusan dan cara memberikan umpan balik.

Efek dari Manajemen Konflik Interpersonal

Ketika anggota tim menangani konflik dengan tepat, pemahaman anggota tim tumbuh, komunikasi menjadi lebih terbuka, dan individu lebih menerima perbedaan pribadi. Ketika perilaku tim positif menjadi praktik yang diterima, anggota tim menjadi lebih efektif bekerja sebagai tim daripada sebagai individu. Mengatasi konflik dengan cara yang positif, seperti mengecilkan perbedaan atau meminta pihak ketiga untuk melakukan mediasi, mengurangi pertentangan yang mungkin ada dan moral anggota tim dapat meningkat. Selain itu, anggota tim menjadi lebih berkomitmen untuk mencapai tujuan kerja mereka.