Cara pelanggan berbelanja berubah. Dan ini bukan hanya tentang membeli produk secara online lagi. Teknologi baru seperti virtual reality juga berpotensi mengubah cara orang menemukan dan membeli produk.
Ini mungkin belum biasa di AS dulu. Tetapi mulai menangkap di bagian lain dunia. Pada acara Gateway ‘17 minggu ini, para ahli di pasar Cina mendiskusikan cara realitas virtual berkembang dengan cepat bersama pembeli Cina.
$config[code] not foundSmall Business Trends menghadiri acara Gateway 17 pada tanggal 20 dan 21 Juni di Cobo Center di Detroit.
"Bukan karena teknologinya lebih maju, tetapi tingkat adopsi sedikit berbeda di Cina," kata Amee Chande, direktur pelaksana strategi dan operasi global untuk Grup Alibaba dalam presentasi di acara Gateway ‘17 hari Rabu.
Belanja Realitas Virtual
Pada dasarnya, jika bisnis Anda menjual produk secara online, Anda dapat menggunakan VR untuk menawarkan pengalaman belanja online yang meniru pengalaman ritel yang sebenarnya. Pelanggan dapat melihat-lihat toko dan menemukan produk tertentu tanpa harus benar-benar melakukan perjalanan ke toko. Dan jika Anda tidak memiliki lokasi ritel, secara teoritis Anda bisa membuatnya untuk menawarkan pengalaman serupa kepada pelanggan yang menggunakan headset VR.
Namun VR bukan satu-satunya jenis teknologi yang mengubah pengalaman berbelanja di Tiongkok. Beberapa bisnis juga memanfaatkan augmented reality untuk memberikan pelanggan kemampuan untuk melakukan hal-hal seperti mencoba riasan virtual atau melihat item dekorasi rumah virtual di kamar mereka yang sebenarnya.
Meskipun teknologi ini tidak terlalu cepat digunakan di AS, bisnis masih memiliki akses ke alat yang diperlukan untuk membuat pengalaman berbelanja seperti ini dimungkinkan. Jadi, jika ada sesuatu yang menurut Anda dapat meningkatkan pengalaman berbelanja bagi pelanggan Anda, Anda bisa mendapat manfaat dari memanfaatkan teknologi ini sejak dini.
Foto Realitas Virtual melalui Shutterstock
Lebih lanjut dalam: Acara Gateway17 oleh Alibaba