Psikologi forensik adalah disiplin yang relatif baru, menggabungkan unsur-unsur analisis psikologis dan penyelidikan kriminal. Psikolog yang bekerja di bidang ini melakukan segalanya mulai dari menentukan apakah tersangka kompeten untuk diadili hingga mewawancarai korban yang trauma. Tidak ada jalur yang ditetapkan untuk menjadi psikolog forensik, meskipun kombinasi dari pelatihan psikologi dan penegakan hukum sangat penting.
$config[code] not foundpendidikan
Kebanyakan psikolog forensik memiliki gelar doktor dalam psikologi klinis atau psikologi konseling. Mereka sering menerima pelatihan forensik mereka di tempat kerja atau dengan menghadiri kuliah, seminar, lokakarya, dan pelatihan jangka pendek lainnya. Meskipun tidak ada banyak program gelar khusus untuk psikologi forensik, beberapa universitas menawarkan program sarjana dan pascasarjana. Southern New Hampshire University, misalnya, menawarkan gelar sarjana seni dalam psikologi forensik, dan The George Washington University menawarkan master seni dalam psikologi forensik.
Pengalaman
Psikolog forensik harus merupakan psikolog klinis berlisensi. Mereka sering memulai karir mereka dalam psikologi konseling tradisional, di mana mereka melihat pasien menderita mulai dari depresi ringan hingga penyakit mental parah. Melalui ini mereka mengasah keterampilan konseling mereka, penting untuk psikologi forensik karena mereka sering mewawancarai saksi yang ketakutan, korban trauma, dan tersangka yang bermusuhan atau defensif. Mereka mungkin juga mulai bekerja di pusat penahanan remaja atau fasilitas mental di mana mereka dapat memperoleh wawasan tentang perilaku kriminal dan penyakit mental. Namun, beberapa psikolog forensik mulai sebagai petugas polisi tempat mereka mengembangkan pengetahuan mereka tentang prosedur investigasi.
Video Hari Ini
Dibawa ke kamu oleh Sapling Dibawa ke kamu oleh SaplingPengetahuan Hukum
Meskipun psikolog forensik fokus pada kondisi mental tersangka, korban atau saksi, mereka juga harus memahami investigasi kriminal dasar dan prinsip-prinsip hukum. Dengan pengetahuan ini, mereka dapat mengarahkan jalur interogasi mereka sehingga mereka memperoleh informasi yang dapat diterima di pengadilan atau yang mengarahkan polisi ke motif, tersangka, atau bukti kunci lainnya. Mereka bekerja erat dengan detektif, jaksa penuntut dan anggota tim investigasi lainnya dan harus tahu apa yang diperlukan untuk membangun sebuah kasus terhadap seorang tersangka atau menentukan informasi mana yang dapat menjelaskan kejahatan tersebut.
Kemampuan berkomunikasi
Keahlian komunikasi verbal dan tertulis yang kuat sangat penting. Psikolog forensik harus mahir berinteraksi dengan korban atau saksi yang enggan berbicara dengan pihak berwenang, serta tersangka yang berusaha menyembunyikan kebenaran dari penyelidik. Selain itu, mereka sering bersaksi sebagai saksi ahli dalam persidangan pidana dan harus tahu bagaimana berkomunikasi dengan audiens awam. Mereka juga harus menjelaskan temuan mereka dalam laporan tertulis terperinci yang menjadi bagian dari file kasus dan dapat digunakan bertahun-tahun kemudian selama investigasi lanjutan atau proses pengadilan.