Komunikasi adalah cara paling penting untuk tetap menjadi yang terdepan di dunia. Namun, komunikasi terkadang sulit. Ada banyak alasan untuk ini, salah satunya adalah perbedaan budaya. Stella Ting-Toomey, seorang spesialis komunikasi, telah mengidentifikasi tiga hambatan budaya yang menghambat komunikasi yang efektif. Mengetahui hambatan ini dapat membantu Anda menghindarinya.
Kendala Kognitif
Salah satu hambatan paling umum untuk komunikasi adalah kendala kognitif. Kendala kognitif adalah cara orang memandang dunia berdasarkan pada budaya mereka. Misalnya, orang di Amerika Serikat mungkin cenderung merasa lebih unggul dari banyak budaya karena kekuatan dan prevalensi budaya AS sejak Perang Dunia II.Ini mungkin membuat orang menjadi marah jika seseorang mempertanyakan keunggulan ini. Namun, kendala kognitif juga dapat didasarkan pada agama, wilayah tempat Anda tinggal, sekolah yang Anda kunjungi, atau bahkan buku yang telah Anda baca. Pada dasarnya, kendala kognitif diciptakan oleh cara pikiran orang memberi makna pada dunia di sekitar mereka berdasarkan pengetahuan dan persepsi yang telah mereka peroleh. Ini berbeda dari budaya ke budaya.
$config[code] not foundKendala Perilaku
Kendala perilaku adalah hambatan lain untuk komunikasi yang efektif. Kendala perilaku adalah cara orang berperilaku dari budaya yang berbeda. Ini bisa sesederhana kontak mata atau seberapa dekat Anda dengan seseorang. Di Amerika Serikat, kontak mata harus sporadis dan orang harus berdiri setidaknya sejauh tiga kaki. Di Eropa, kontak mata dianggap "dekat dengan menatap," dan kedekatan dapat didefinisikan dengan inci. Ini juga bisa serumit berapa banyak informasi yang diberikan satu sama lain ketika berbicara. Di Amerika Serikat, kesopanan dan pengekangan dilakukan, sementara dalam budaya Arab, orang sering mengatakan apa yang mereka maksudkan. Setiap budaya mengatur perilakunya secara berbeda.
Video Hari Ini
Dibawa ke kamu oleh Sapling Dibawa ke kamu oleh SaplingKendala Emosional
Kendala budaya terakhir yang menghambat komunikasi yang efektif adalah kendala emosional. Setiap budaya memiliki aturan yang memberi tahu kita seberapa emosional kita dalam suatu situasi. Orang Italia umumnya terbuka tentang emosi mereka, dengan pelukan dan ciuman bergantian antara teriakan marah dan gerak tubuh. Orang-orang Inggris, bagaimanapun, lebih tertutup dan menjaga emosi mereka tetap dekat. Ini dapat menyebabkan masalah ketika pendekatan ini bertemu. Orang Inggris mungkin berpikir orang Italia kasar dalam keliaran emosional mereka, sedangkan orang Italia mungkin melihat orang Inggris sebagai orang yang tegang. Ini bervariasi dalam pendekatan antara masing-masing budaya.