Tanda dan Gejala Agitasi

Daftar Isi:

Anonim

Tanda dan gejala agitasi datang dalam berbagai bentuk. Cobalah untuk menangani agitasi Anda secara efektif sehingga tidak merusak hari atau pengalaman Anda. Jika Anda melihat bahwa Anda menunjukkan gejala gelisah, segera hentikan. Beristirahatlah dari apa pun yang membuat Anda frustrasi dan lakukan sesuatu yang menyenangkan selama beberapa menit.

Kegelisahan

Jika Anda tidak bisa rileks, kemungkinan Anda gelisah dan stres. Duduklah selama beberapa saat untuk mengumpulkan pikiran Anda dan mengambil napas dalam-dalam. Cobalah untuk membiarkan apa pun yang sedang Anda sakiti, karena berkonsentrasi pada hal itu tidak akan mengarah pada sesuatu yang positif. Kebiasaan gugup, seperti bermain-main dengan rambut Anda, menggigit kuku dan mengetuk kaki atau tangan, juga bisa menjadi tanda bahwa Anda kurang nyaman.

$config[code] not found

Mudah marah

Seseorang yang mudah marah menunjukkan tanda agitasi yang jelas. Jika Anda mudah marah, pikirkan apa yang mengganggu Anda sebelum amarah Anda memuncak dan cobalah untuk melepaskannya. Orang yang mudah marah dapat menjadi berbahaya dalam situasi tertentu karena beberapa orang lebih cenderung melakukan kekerasan. Jika Anda bertemu seseorang yang mudah marah, lebih baik jangan mengganggunya, karena ia kemungkinan akan siap untuk memulai pertengkaran atau pertengkaran.

Video Hari Ini

Dibawa ke kamu oleh Sapling Dibawa ke kamu oleh Sapling

Bahasa tubuh

Bahasa tubuh adalah indikator yang jelas untuk suasana hati. Orang yang gelisah cenderung menginjak-injak dari kamar ke kamar, membanting pintu atau bahkan meletakkan benda di atas meja atau meja secara agresif. Mengerutkan kening, menggigit bibir dan suara-suara, seperti mengklik atau mengisap suara, bisa menjadi indikator agitasi. Berjalan mondar-mandir dari kamar ke kamar atau menyusuri lorong juga merupakan indikator bahwa seseorang sedang stres atau gelisah.

Fokus

Ketidakmampuan untuk fokus bisa menjadi tanda agitasi. Seringkali ketika orang terjebak dalam masalah atau kekhawatiran mereka sendiri, mereka merasa sulit untuk fokus di tempat kerja atau sekolah. Kurangnya tanda-tanda fokus menunjukkan perilaku yang tidak menentu, pelupa dan menyerah pada godaan gangguan. Tanda-tanda agitasi dan kecemasan sering berjalan seiring karena agitasi dapat menyebabkan seseorang kehilangan fokus, yang dapat membuat kekurangan waktu untuk menyelesaikan tugas. Acara ini kemudian cenderung menyebabkan perilaku cemas.