Kompetensi Soft Skill Selama Proses Wawancara

Daftar Isi:

Anonim

Pendidikan, pengalaman kerja, dan keahlian adalah apa yang dicari pengusaha dalam mencari pekerjaan. Ini adalah keterampilan keras dasar atau kompetensi inti yang diharapkan dimiliki oleh seorang kandidat. Pengusaha juga mengharapkan kompetensi dalam soft skill, yang berbicara tentang kesiapan kerja. Soft skill adalah perilaku pribadi yang berkontribusi pada efektivitas kandidat dalam pekerjaan. Contoh-contoh kompetensi soft skill untuk ditampilkan selama wawancara termasuk profesionalisme dalam pakaian dan perilaku, keterampilan komunikasi, antusiasme, kemampuan untuk berpikir, dan kepercayaan diri.

$config[code] not found

Bertindak Seperti Maksud Anda Bisnis

Dapatkan keuntungan wawancara dengan melakukan diri Anda secara profesional. Profesionalisme adalah cara Anda bertindak atau menampilkan diri. Ini berarti meluangkan waktu untuk mempersiapkan wawancara, tiba tepat waktu dan mampu menjawab pertanyaan dengan diskusi yang cerdas dan mendalam versus jawaban satu kata. Ini juga berarti menampilkan diri Anda dalam mode bisnis dengan berpakaian yang pantas untuk wawancara. Ketika ragu tentang apa yang harus dipakai, berbuat salah di sisi konservatif. Bersikaplah bersih, terawat, dan turunkan wangi atau parfum.

Tutupi Semua Pangkalan Komunikasi

Komunikasi sebagai soft skill melibatkan lebih dari sekadar berbicara dengan baik. Komunikasi yang efektif membutuhkan mendengarkan secara aktif. Perhatikan apa yang dikatakan sehingga Anda dapat merumuskan respons yang tepat. Jangan mencoba memunculkan respons tanpa sepenuhnya mendengarkan apa yang dikatakan atau ditanyakan. Komunikasi yang efektif juga melibatkan pesan yang tidak diucapkan. Ini berarti Anda harus memperhatikan bahasa tubuh Anda, termasuk ekspresi wajah, gerakan tangan, dan postur tubuh. Pastikan bahasa tubuh Anda menggambarkan pesan positif. Jangan cemberut atau membungkuk.

Video Hari Ini

Dibawa ke kamu oleh Sapling Dibawa ke kamu oleh Sapling

Antusiasme Membiakkan Sukses

Tunjukkan antusiasme untuk menggambarkan minat kerja. Hindari menjadi orang gila atau tidak bersemangat. Hanya saja, jangan berlebihan. Ada beberapa cara untuk menunjukkan antusiasme selama wawancara. Berbicaralah dengan penuh semangat ketika menjawab pertanyaan dan diskusikan pengalaman dan keterampilan Anda. Tersenyumlah sesekali dan hindari tampil negatif, argumentatif, dan tidak jujur. Pencari kerja yang memiliki kualifikasi yang tepat dan menggambarkan keinginan dan antusiasme memiliki keunggulan dibandingkan mereka yang tidak.

Pikirkan Kaki Anda

Pewawancara belajar banyak tentang Anda dengan cara Anda menangani pertanyaan. Respons menunjukkan kemampuan atau ketidakmampuan Anda untuk berpikir. Memiliki kemampuan untuk merumuskan dan mengartikulasikan jawaban yang dipikirkan dengan matang adalah keterampilan lunak wawancara yang berharga. Ini berarti Anda memiliki kemampuan berpikir kritis dan dapat memanfaatkan basis data pengetahuan pribadi Anda untuk menjawab pertanyaan. Itu tidak berarti Anda memiliki semua jawaban, tetapi kemampuan untuk berpikir dan memproses informasi secara tepat waktu.

Keyakinan pada Layar

Tampilkan kepercayaan Anda pada saat wawancara. Ketahui nilai Anda dan komunikasikan dengan percaya diri. Sementara beberapa kegugupan adalah normal, jangan biarkan saraf Anda mendapatkan yang terbaik dari Anda dan membuat Anda tampak tidak yakin. Berkuasa dengan mengambil napas dalam-dalam, lalu berbicara dengan jelas dan percaya diri tentang kredensial pekerjaan Anda dan bagaimana Anda dapat membantu majikan. Pertahankan kontak mata dengan pewawancara saat berbicara. Jangan terlihat terlalu bersemangat atau terlihat sombong. Perencanaan, persiapan, dan praktik wawancara yang tepat sangat membantu dalam mengatasi faktor kepercayaan diri.